Ini kisah Siloppo
Badannya besar, berat, seberat beban hidupnya
Tapi ia tetap dipandang kecil, sekecil kehidupannya
Konon, Ibunya sakit
Sepeda kecil, badan besar
Dipegangnya kemudi erat-erat,
Karena jatuh pasti sakit
Tapi ia hidup di zaman orang yang senang liat orang sakit
Jalang kote’ memang tak seberapa
Tapi kemanusiaan harganya berapa?
Dunia kian terbalik
Ibu sehat tak jamin anak jadi baik
Ibu sakit mendidik lebih baik
Aku suka jalang kote’, juga kalian
Sayangnya aku tak suka cara kalian
Bisakah hentikan tawamu sekali
Berpikirlah, bukan mengakali
Siloppo, teruslah belajar dan kelak ajari mereka semua
Teruslah terang dan berterus teranglah pada nasib
Jadilah cahaya untuk hati mereka yang gelap
Kabarkan bahwa manusia harus saling mengembirakan
Tapi tidak saling menertawai
Siloppo, badan besar serta sabar yang besar
Ini bukan yang pertama
Ini bukan kali kedua
Tapi tak pernah kau menghitung perkalian
Sudah sering kau diejek
Sudah sering kau dipukul
Tapi tak pernah kau menyimpan dendam
Meski hati dan rasamu ingin melawan
Telanlah pahit itu
kelak kau akan beranjak
Jejak ini akan kau ingat
Sepanjang hayat
Hiduplah selalu dalam doa
Kau adalah masadepan ibumu
Kupanggil kau adekku…