lembah bawakaraeng menganga menampung air mata yang mengalir bagai sungai jene berang di musim hujan mengiring kepergianmu menjumpainya
tak ada kata, bahasa yang mewakili pekikan suara sendu mendayu di balik tatapan nanar yang cemas menatap esok
MAAF, kubentangkan gelombang di antara gandengan tanganmu bersama pangeran terakhirmu di balik senyum sayu pembaringanmu